Psikologi Sosial
berfokus pada interaksi manusia, dan mengeksplorasi bagaimana perilaku kita
dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain. Misalnya: pada saat
ujian, yang tadinya murid itu tidak mau menyontek, tetapi ia semalam tidak
belajar dan melihat teman-teman di dalam satu ruang ujian rata-rata menyontek,
maka murid tersebut akhirnya memutuskan untuk menyontek.Dalam
ilmu pengetahuan, teori sangat penting karena menjelaskan bagaimana dan mengapa
sesuatu terjadi.
Misalnya: tawuran antar pelajar SMA. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yakni konformitas teman sebaya, sudah menjadi semacam “ritual” yang memang sudah ada dari senior. Bagaimana tawuran itu terjadi? Mungkin ada salah satu sekolah yang merasa direndahkan (berawal dari ejekkan).
Misalnya: tawuran antar pelajar SMA. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yakni konformitas teman sebaya, sudah menjadi semacam “ritual” yang memang sudah ada dari senior. Bagaimana tawuran itu terjadi? Mungkin ada salah satu sekolah yang merasa direndahkan (berawal dari ejekkan).
Perspectivism: Sudut pandang
teoritik yang melukiskan pengetahuan hanya dari satu perspektif, sedangkan
ilmuwan yang kreatif pasti menggunakan berbagai perspektif teoritik (William McGuire, 1994). Misalnya: Mengapa sesorang bisa menjadi pelaku kekerasan? Hal ini
semestinya tidak hanya dijelaskan oleh satu teori belajar saja, mungkin bisa
dijelaskan lebih lanjut dengan teori peran misalnya. Pada teori belajar
menjelaskan seseorang bisa menjadi pelaku kekerasan karena pada waktu kecil ia
sering melihat video-video tentang kekerasan, mungkin pada waktu kecil ia
menjadi korban kekerasan, sehingga ia melampiaskannya pada saat usia yang
matang. Sedangkan dalam teori peran misalnya ia merupakan kepala keluarga yang
memiliki figur otoritas sehingga ia bisa melakukan itu kepada istrinya bahkan
anaknya.
Peran: aspek fungsional yang berhubungan dengan posisi tertentu dalam
suatu konteks sosial (Shaw & Costanzo, 1982). Dalam teori-teori peran,
penjelasan perilaku terutama dari sisi peran, konteks sosial, dan harapan
orang-orang atas peran peran tersebut dalam interaksi sosial (role
expectation). Teori-teori peran menekankan jaringan-jaringan kerja
sosial (social networks) dan organisasi-organisasi. Misalnya: Pak Harjo memiliki peran di dalam keluarga
sebagai ayah dan seorang suami. Sedangkan di kantor Pak Harjo memiliki peran
sebagai seorang Kasubag di Depag. Lalu di lingkungan masyarakat Pak Harjo
memiliki peran sebagai ketua RT.
v Sumbangan Terhadap Psikologi Sosial:
a.
Menyumbang
istilah ROLE MODEL, ROLE PLAYING, ROLE TAKING.
Contoh: Role
Model: seorang anak laki-laki memiliki role model yakni ayahnya sendiri. Menurut dia ayahnya adalah
seorang laki-laki yang mencintai keluarga, menomor satukan keluarga, sosok
pemimpin yang tegas namun tidak otoriter, sosok yang bertanggung jawab, sosok
yang sederhana.
Role Playing: ketika disuatu daerah
terkena musibah yakni bencana alam yang membuat anak-anak mengalami trauma.
Maka salah satu metode ataupun cara untuk mengatasi trauma yakni dengan role playing.
b.
Psikolog
sosial berminat pada Self Concept yang juga bersandar pada teori peran. Misalnya: konsep diri sebagai ketua RT.
Maka harus mencerminkan seseorang yang melayani masyarakat dengan ramah, memberi
panutan pada warga sekitar/
c.
Perbedaan
gender dapat dijelaskan melalui konteks GENDER-ROLE
NORMS, yaitu harapan bahwa individu laki-laki dan perempuan memiliki
perilaku yang sesuai atau tepat (Alice Eagly, 1987). Misalnya: dalam bermain, diharapkan anak laki-laki bermain bola,
mobil-mobilan. Sedangkan anak perempuan bermain masak-masakan, boneka.
v Asumsi Dasar dan Konsep-Konsep: Fokus: analisa hubungan antara stimulus dan respon.
Tokoh pertama Ivan Pavlov. Misalnya:
anjing dipasangkan dengan makan maka air liur atau saliva akan keluar,
selanjutnya anjing dipasangkan dengan bel dan makanan maka saliva akan keluar
salivanya. Selanjutnya hanya bel saja tanpa adanya makanan, maka saliva tetap
keluar.
v TEORI BELAJAR SOSIAL, pertama kali diusulkan
oleh Neal Miller & John Dollard (1941), dikembangkan lebih lanjut
oleh Albert Bandura (1973, 1977). Teori belajar sosial: S - O – R. Proposisi
dasar Teori Belajar Sosial: Belajar dapat terjadi melalui pengamatan. à Imitasi! Observational
Learning! Misalnya anak menaruh sepatu di sembarang tempat, tidak menaruh
ke rak sepatu karena meniru kebiasaan orangtuanya yang menaruh sepatu
albert bandura |
v TEORI PERTUKARAN SOSIAL, diusulkan pertama kali
oleh George Homans (1958, 1974). Proposisi dasar Teori Pertukaran
Sosial: Hubungan dapat berhenti jika rewards dan investments tidak
proporsional.
v Watson (pendiri psikologi modern)
mengusulkan orientasi psikologi yang behavioristik, menimbulkan perlawanan dari
PSIKOLOGI GESTALT dan PENDEKATAN FENOMENOLOGI.
v Kognisi social adalah bagaimana orang berpikir
mengenai dirinya sendiri dan dunia sosial, atau secara spesifik, bagaimana
orang memilih, menginterpretasi, mengingat, dan menggunakan informasi
sosial untuk membuat penilaian dan
mengambil keputusan.
v SKEMA, merupakan konsep struktural yang digunakan
ol tokoh-tokoh kognisi sosial. Skema adalah pengetahuan yang terorganisir
mengenai pengalaman masa lalu yang digunakan untuk menginterpretasikan
pengalaman masa kini. Misalnya, apa yang biasa terjadi bila orang berbelanja di supermarket).
v Cara mengembangkan hipotesis yang dapat diuji
(William McGuire (1973):
a.
Berdasarkan
hasil-hasil penelitian sebelumnya: Peneliti mengembangkan berdasarkan teori
lama, dikembangkan menjadi hipotesis yang lebih kompleks.
b.
Melalui
pengamatan langsung terhadap perilaku manusia: peneliti mencoba menjelaskan
proses psikologis yang mungkin mendasari peristiwa yang diamati. Misalnya:
kekerasan dalam berpacaran, observer mengamati
apakah pada saat jalan bersama, pasangan ini mengeluarkan kata-kata kasar,
mendorong dengan sekuat tenaga, membentak, memukul.
c.
Menganalisa
petunjuk praktis (rule of thumb) dari para praktisi.misalnya
menganalisis penyebab dating violence apakah
bersumber dari keluarga, lingkungan atau media massa.
Riset
- Korelasional: Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih secara pasif. Contohnya adalah: penelitian skripsi
kuantitatif. Misalnya ingin
mengetahui apakah ada hubungan antara religiusitas dengan psychological
well being.
- Eksperimental: Kita mengatur dua atau lebih kondisi yang berbeda, kemudian secara
acak menugaskan orang (subjek) untuk merasakan kondisi yang berlainan ini,
lalu mengukur perilaku yang menjadi permasalahan penelitian dalam kondisi
yang berbeda tersebut. Misalnya
melakukan penelitian tentang kekerasan pada anak. Maka ada satu anak yang
diberi tontonan kekerasan dengan durasi 30 menit. Dan satunya lagi diberi
tontonan kekerasan dengan durasi 15 menit. Dengan asumsi bahwa anak yang
menonton kekerasan dengan waktu yang relatif lebih lama maka tingkat
kekerasan atau agresifitasnya semakin tinggi
- K. Lapangan: Mempelajari jenis perilaku subjek ketika
berada di tempat tinggal alamiahnya. Misalnya:
K3 pada pekerja bangunan. Maka kita mengamati subjek hanya pada saat
di proyeknya saja, tidak sampai ke rumahnya.
- K. Laboratorium: Dilaksanakan dalam situasi buatan. Misalnya: meneliti pertumbuhan
kecambah dengan media kapas dan tanah, tetapi di lakukan di lab. Atau
mengamati organ pernapasan pada ikan.
Tambahan
-
Psikologi sosial berfokus pada
interaksi dengan manusia dan mengeksplorasi bagaimana perilaku kita dipengaruhi
dan mempengaruhi orang lain.
-
Menurut Gordon. W. Allport (1985),
Psikologi sosial berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan,
dan perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, dalam
imajinasi ataupun kehadiran secara tidak langsung.
-
Tahun 1951 Kurt Lewin
mengembangkan teori medan (field theory) yaitu suatu model perilaku sosial yang
menggabungkan faktor individu (person) dan faktor lingkungan. Dengan rumus: B=f (P, E)
B = Behavior
(Perilaku) merupakan hasil dari kombinasi dari
P = Person,
aspek herediter, kemampuan, kepribadian dan
E= environment,
lingkungan (keluarga, teman sebaya, media masa, struktur masyrakat
-
Grand theory of social psychology
: teori peran, teori belajar, teori kognitif
1. Teori peran. Peran: aspek fungsional yang berhubungan dengan posisi
tertentu dalam suatu konteks sosial.
2. Teori belajar. Fokus: analisa hubungan antara stimulus dan respon
3. Teori kognitif. Watson, pendiri psikologi modern mengusulkan orientasi
psikologi yang behavioristik, menimbulkan perlawanan dari psikologi gestalt dan
pendekatan fenomenologi.
-
Mazhab/teori tradisional sampai
saat ini
1. Psikoanalisa
2. Behaviorisme : adanya stimulus dan respon
3. Psikologi humanistik : persepsi (teori maslow)
4. Psikologi transpersonal (Psikologi
positif yang berkembang tahun 2000-an)
-
3 jenis metode ilmiah yang
menjawab pertanyaan ilmiah:
1. The observational method
2. The correlational method
3. The experimental method
-
Pengumpulan data dapat melalui
pengamatan (observation), melaporkan diri sendiri (self report) seperti
wawancara, kuesioner dan lain sebagainya, dan dengan arsip
No comments:
Post a Comment