Sunday, September 18, 2016

Pengantar Psikologi Sosial dan Metodologi (metode riset dalam psikologi sosial)

Posted by Edo Bramantyo on Sunday, September 18, 2016





Psikologi Sosial berfokus pada interaksi manusia, dan mengeksplorasi bagaimana perilaku kita dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain. Misalnya: pada saat ujian, yang tadinya murid itu tidak mau menyontek, tetapi ia semalam tidak belajar dan melihat teman-teman di dalam satu ruang ujian rata-rata menyontek, maka murid tersebut akhirnya memutuskan untuk menyontek.Dalam ilmu pengetahuan, teori sangat penting karena menjelaskan bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi.

Misalnya: tawuran antar pelajar SMA. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yakni konformitas teman sebaya, sudah menjadi semacam “ritual” yang memang sudah ada dari senior. Bagaimana tawuran itu terjadi? Mungkin ada salah satu sekolah yang merasa direndahkan (berawal dari ejekkan).

Perspectivism: Sudut pandang teoritik yang melukiskan pengetahuan hanya dari satu perspektif, sedangkan ilmuwan yang kreatif pasti menggunakan berbagai perspektif teoritik  (William McGuire, 1994). Misalnya: Mengapa sesorang bisa menjadi pelaku kekerasan? Hal ini semestinya tidak hanya dijelaskan oleh satu teori belajar saja, mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut dengan teori peran misalnya. Pada teori belajar menjelaskan seseorang bisa menjadi pelaku kekerasan karena pada waktu kecil ia sering melihat video-video tentang kekerasan, mungkin pada waktu kecil ia menjadi korban kekerasan, sehingga ia melampiaskannya pada saat usia yang matang. Sedangkan dalam teori peran misalnya ia merupakan kepala keluarga yang memiliki figur otoritas sehingga ia bisa melakukan itu kepada istrinya bahkan anaknya.

Peran: aspek fungsional yang berhubungan dengan posisi tertentu dalam suatu konteks sosial (Shaw & Costanzo, 1982). Dalam teori-teori peran, penjelasan perilaku terutama dari sisi peran, konteks sosial, dan harapan orang-orang atas peran peran tersebut dalam interaksi sosial (role expectation). Teori-teori peran menekankan jaringan-jaringan kerja sosial (social networks) dan organisasi-organisasi. Misalnya: Pak Harjo memiliki peran di dalam keluarga sebagai ayah dan seorang suami. Sedangkan di kantor Pak Harjo memiliki peran sebagai seorang Kasubag di Depag. Lalu di lingkungan masyarakat Pak Harjo memiliki peran sebagai ketua RT.

v    Sumbangan Terhadap Psikologi Sosial:
a.       Menyumbang istilah ROLE MODEL, ROLE PLAYING, ROLE TAKING.
Contoh: Role Model: seorang anak laki-laki memiliki role model yakni ayahnya sendiri. Menurut dia ayahnya adalah seorang laki-laki yang mencintai keluarga, menomor satukan keluarga, sosok pemimpin yang tegas namun tidak otoriter, sosok yang bertanggung jawab, sosok yang sederhana.
               Role Playing: ketika disuatu daerah terkena musibah yakni bencana alam yang membuat anak-anak mengalami trauma. Maka salah satu metode ataupun cara untuk mengatasi trauma yakni dengan role playing.

b.   Psikolog sosial berminat pada Self Concept yang juga bersandar pada teori peran. Misalnya: konsep diri sebagai ketua RT. Maka harus mencerminkan seseorang yang melayani masyarakat dengan ramah, memberi panutan pada warga sekitar/

c.    Perbedaan gender dapat dijelaskan melalui konteks GENDER-ROLE NORMS, yaitu harapan bahwa individu laki-laki dan perempuan memiliki perilaku yang sesuai atau tepat (Alice Eagly, 1987). Misalnya: dalam bermain, diharapkan anak laki-laki bermain bola, mobil-mobilan. Sedangkan anak perempuan bermain masak-masakan, boneka.

v  Asumsi Dasar dan Konsep-Konsep: Fokus: analisa hubungan antara stimulus dan respon.  Tokoh pertama Ivan Pavlov. Misalnya: anjing dipasangkan dengan makan maka air liur atau saliva akan keluar, selanjutnya anjing dipasangkan dengan bel dan makanan maka saliva akan keluar salivanya. Selanjutnya hanya bel saja tanpa adanya makanan, maka saliva tetap keluar.

v  TEORI BELAJAR SOSIAL, pertama kali diusulkan oleh Neal Miller & John Dollard (1941), dikembangkan lebih lanjut oleh Albert Bandura (1973, 1977). Teori belajar sosial: S - O – R. Proposisi dasar Teori Belajar Sosial: Belajar dapat terjadi melalui pengamatan.  à Imitasi!  Observational Learning! Misalnya anak menaruh sepatu di sembarang tempat, tidak menaruh ke rak sepatu karena meniru kebiasaan orangtuanya yang menaruh sepatu

albert bandura

v  TEORI PERTUKARAN SOSIAL, diusulkan pertama kali oleh George Homans (1958, 1974). Proposisi dasar Teori Pertukaran Sosial: Hubungan dapat berhenti jika rewards dan investments tidak proporsional.

George Homans

v  Watson (pendiri psikologi modern) mengusulkan orientasi psikologi yang behavioristik, menimbulkan perlawanan dari PSIKOLOGI GESTALT dan PENDEKATAN FENOMENOLOGI.

v  Kognisi social adalah bagaimana orang berpikir mengenai dirinya sendiri dan dunia sosial, atau secara spesifik, bagaimana orang memilih, menginterpretasi, mengingat, dan menggunakan informasi sosial  untuk membuat penilaian dan mengambil keputusan.
v  SKEMA, merupakan konsep struktural yang digunakan ol tokoh-tokoh kognisi sosial. Skema adalah pengetahuan yang terorganisir mengenai pengalaman masa lalu yang digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman masa kini. Misalnya, apa yang biasa terjadi bila orang berbelanja di supermarket).

v  Cara mengembangkan hipotesis yang dapat diuji (William McGuire (1973):
a.       Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya: Peneliti mengembangkan berdasarkan teori lama, dikembangkan menjadi hipotesis yang lebih kompleks.
b.      Melalui pengamatan langsung terhadap perilaku manusia: peneliti mencoba menjelaskan proses psikologis yang mungkin mendasari peristiwa yang diamati. Misalnya: kekerasan dalam berpacaran, observer mengamati apakah pada saat jalan bersama, pasangan ini mengeluarkan kata-kata kasar, mendorong dengan sekuat tenaga, membentak, memukul.
c.       Menganalisa petunjuk praktis (rule of thumb) dari para praktisi.misalnya menganalisis penyebab dating violence apakah bersumber dari keluarga, lingkungan atau media massa.

Riset  
  1. Korelasional: Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih secara pasif.  Contohnya adalah: penelitian skripsi kuantitatif. Misalnya ingin mengetahui apakah ada hubungan antara religiusitas dengan  psychological well being.
  2. Eksperimental: Kita mengatur dua atau lebih kondisi yang berbeda, kemudian secara acak menugaskan orang (subjek) untuk merasakan kondisi yang berlainan ini, lalu mengukur perilaku yang menjadi permasalahan penelitian dalam kondisi yang berbeda tersebut. Misalnya melakukan penelitian tentang kekerasan pada anak. Maka ada satu anak yang diberi tontonan kekerasan dengan durasi 30 menit. Dan satunya lagi diberi tontonan kekerasan dengan durasi 15 menit. Dengan asumsi bahwa anak yang menonton kekerasan dengan waktu yang relatif lebih lama maka tingkat kekerasan atau agresifitasnya semakin tinggi
  3. K. Lapangan: Mempelajari jenis perilaku subjek ketika berada di tempat tinggal alamiahnya. Misalnya: K3 pada pekerja bangunan. Maka kita mengamati subjek hanya pada saat di proyeknya saja, tidak sampai ke rumahnya.
  4. K. Laboratorium: Dilaksanakan dalam situasi buatan. Misalnya: meneliti pertumbuhan kecambah dengan media kapas dan tanah, tetapi di lakukan di lab. Atau mengamati organ pernapasan pada ikan.

Tambahan
-          Psikologi sosial berfokus pada interaksi dengan manusia dan mengeksplorasi bagaimana perilaku kita dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain.

-          Menurut Gordon. W. Allport (1985), Psikologi sosial berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, dalam imajinasi ataupun kehadiran secara tidak langsung.
 
Allport



-          Tahun 1951 Kurt Lewin mengembangkan teori medan (field theory) yaitu suatu model perilaku sosial yang menggabungkan faktor individu (person) dan faktor lingkungan. Dengan rumus: B=f (P, E)
B = Behavior (Perilaku) merupakan hasil dari kombinasi dari
P = Person, aspek herediter, kemampuan, kepribadian dan
E= environment, lingkungan (keluarga, teman sebaya, media masa, struktur masyrakat

Kurt Lewin

-          Grand theory of social psychology : teori peran, teori belajar, teori kognitif
1.      Teori peran. Peran: aspek fungsional yang berhubungan dengan posisi tertentu dalam suatu konteks sosial.
2.      Teori belajar. Fokus: analisa hubungan antara stimulus dan respon
3.      Teori kognitif. Watson, pendiri psikologi modern mengusulkan orientasi psikologi yang behavioristik, menimbulkan perlawanan dari psikologi gestalt dan pendekatan fenomenologi.

-          Mazhab/teori tradisional sampai saat ini
1.      Psikoanalisa
2.      Behaviorisme : adanya stimulus dan respon
3.      Psikologi humanistik : persepsi (teori maslow)
4.      Psikologi transpersonal  (Psikologi positif yang berkembang tahun 2000-an)

-          3 jenis metode ilmiah yang menjawab pertanyaan ilmiah:
1.      The observational method
2.      The correlational method
3.      The experimental method

-          Pengumpulan data dapat melalui pengamatan (observation), melaporkan diri sendiri (self report) seperti wawancara, kuesioner dan lain sebagainya, dan dengan arsip

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment