Thursday, September 22, 2016

Bagaimana Proses Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar

Posted by Edo Bramantyo on Thursday, September 22, 2016



Asal usul pengetahuan termasuk hal yang sangat penting dalam epistemology. Untuk mendapatkan darimana pengetahuan itu muncul (berasal) bisa dilihat dari aliran-aliran dalam pengetahuan, dan bisa dengan cara metode ilmiah, serta dari sarana berpikir ilmiah.
Rasional adalah suatu pengetahuan yang dihasilkan dari proses belajar dan mengajar, diskusi ilmiah, pengkajian buku, pengajaran seorang guru, dan sekolah. Hal ini berbeda dengan pengetahuan intuitif atau pengetahuan yang berasal dari hati. Pengetahuan ini tidak akan didapatkan dari suatu proses pengajaran dan pembelajaran resmi, akan tetapi, jenis pengetahuan ini akan terwujud dalam bentuk-bentuk “kehadiran” dan “penyingkapan” langsung terhadap hakikat-hakikat yang dicapai melalui penapakan mistikal, penitian jalan-jalan keagamaan, dan penelusuran tahapan-tahapan spiritual. Tokoh-tokoh paham rasionalisme yaitu : Agustinus, Johanes Scotus, Avicena, Rene Descrates, Spinoza, Leibniz, Fichte, Hegel, Plato, Galileo, Leonardo da Vinci.

Emperikal. Tidak diragukan bahwa indra-indra lahiriah manusia merupakan alat dan sumber pengetahuan, dan manusia mengenal objek-objek fisik dengan perantaraanya. Setiap orang yang kehilangan salah satu dari indranya akan hilang kemampuannya dalam mengetahui suatu realitas secara partikular. Misalnya seorang yang kehilangan indra penglihatannya maka dia tidak akan dapat menggambarkan warna dan bentuk sesuatu yang fisikal, dan lebih jauh lagi orang itu tidak akan mempunyai suatu konsepsi universal tentang warna dan bentuk. Begitu pula orang yang tidak memiliki kekuatan mendengar maka dapat dipastikan bahwa dia tidak mampu mengkonstruksi suatu pemahaman tentang suara dan bunyi dalam pikirannya.

Fenomenal. Paham ini dikemukakan oleh Immanuel Kant, filsuf Jerman. Dia berusaha mendamaikan pertentangan antara empirisme dan rasionalisme. Menurut Kant, pengetahuan hanya bisa terjadi oleh kerjasama antara pengalaman indra dan akal budi, dan tidak mungkin yang satu bekerja tanpa yang lain. Indra hanya memberikan data yakni warna,cita-rasa, bau, dan lain-lain. Untuk memperoleh pengetahuan, kita harus keluar atau menembus pengalaman, pengetahuan terjadi dengan menghubung-hubungkan, dan ini dilakukan oleh rasio (akal).

METODE ILMIAH
Ini digunakan oleh para ilmuwan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu. Metode Ilmiah terdiri dari :
a.     Pengamatan / pengalaman yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan masalah.
b.     Hipotesa, untuk penyelesaian yang berupa saran.
c.      Eksperimentasi, merupakan kajian terhadap hipotesa.

TERJADINYA PENGETAHUAN
Masalah terjadinya pengetahuan adalah masalah yang amat penting dalam epistemologi, sebab jawaban terhadap terjadinya pengetahuan maka seseorang akan berwarna pandangan atau paham filsafatnya. Jawaban yang paling sederhana tentang terjadinya pengetahuan ini apakah berfilsafat a priori atau a posteriori. Pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa adanya ata melalui pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalman batin. Adapun pengetahuan a posteriori adalah pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman. Dengan demikian pengetahuan ini bertumpu pada kenyataan objektif. (Abbas Hamami M.,1982,hlm .11)

Beberapa alat yang digunakan untuk mengetahui terjadinya suatu pengetahuan ada:
Ø Indera digunakan untuk berhubungan dengan dunia fisik atau lingkungan di sekitar kita. Indera ada bermacam-macam; yang paling pokok ada lima (panca indera), yakni indera penglihatan (mata) yang memungkinkan kita mengetahui warna, bentuk, dan ukuran suatu benda; indera pendengaran (telinga) yang membuat kita membedakan macam-macam suara; indera penciuman (hidung) untuk membedakan bermacam bau-bauan; indera perasa (lidah) yang membuat kita bisa membedakan makanan enak dan tidak enak; dan indera peraba (kulit) yang memungkinkan kita mengetahui suhu lingkungan dan kontur suatu benda.

Ø Akal atau rasio merupakan fungsi dari organ yang secara fisik bertempat di dalam kepala, yakni otak. Akal mampu menambal kekurangan yang ada pada indera. Akallah yang bisa memastikan bahwa pensil dalam air itu tetap lurus, dan bentuk bulan tetap bulat walaupun tampaknya sabit. Keunggulan akal yang paling utama adalah kemampuannya menangkap esensi atau hakikat dari sesuatu, tanpa terikat pada fakta-fakta khusus. Akal bisa mengetahui hakekat umum dari kucing, tanpa harus mengaitkannya dengan kucing tertentu yang ada di rumah tetangganya, kucing hitam, kucing garong, atau kucing-kucingan. Kelemahan akal ialah terpagari oleh kategori-kategori sehingga hal ini, menurut Immanuel Kant (1724-1804), membuat akal tidak pernah bisa sampai pada pengetahuan langsung tentang sesuatu sebagaimana adanya (das ding an sich) atau noumena. Akal hanya bisa menangkap yang tampak dari benda itu (fenoumena), sementara hati bisa mengalami sesuatu secara langsung tanpa terhalang oleh apapun, tanpa ada jarak antara subjek dan objek.

Ø Hati atau Intuisi. Organ fisik yang berkaitan dengan fungsi hati atau intuisi tidak diketahui dengan pasti; ada yang menyebut jantung, ada juga yang menyebut otak bagian kanan. Pada praktiknya, intuisi muncul berupa pengetahuan yang tiba-tiba saja hadir dalam kesadaran, tanpa melalui proses penalaran yang jelas, non-analitis, dan tidak selalu logis. Intuisi bisa muncul kapan saja tanpa kita rencanakan, baik saat santai maupun tegang, ketika diam maupun bergerak. Kadang ia datang saat kita tengah jalan-jalan di trotoar, saat kita sedang mandi, bangun tidur, saat main catur, atau saat kita menikmati pemandangan alam. Hati bekerja pada wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh akal, yakni pengalaman emosional dan spiritual.

Ø Wahyu. Sebagai manusia yang beragama pasti meyakini bahwa wahyu merupakan sumber ilmu, Karena diyakini bahwa wakyu itu bukanlah buatan manusia tetapi buatan Tuhan Yang Maha Esa.

JENIS – JENIS PENGETAHUAN
Pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya :
1.     Pengetahuan langsung (immediate) adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran.
2.     Pengetahuan tak langsung (mediated) adalah hasil dari pengaruh interpretasi dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu. Apa yang kita ketahui dari benda-benda eksternal banyak berhubungan dengan penafsiran dan pencerapan pikiran kita.

3.     Pengetahuan indrawi (perceptual) adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indra-indra lahiriah. Sebagai contoh, kita menyaksikan satu pohon, batu, atau kursi, dan objek-objek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indra penglihatan akan membentuk pengetahuan kita. Tanpa diragukan bahwa hubungan kita dengan alam eksternal melalui media indra-indra lahiriah ini, akan tetapi pikiran kita tidak seperti klise foto dimana gambar-gambar dari apa yang diketahui lewat indra-indra tersimpan didalamnya.

4.     Pengetahuan konseptual (conceptual); juga tidak terpisah dari pengetahuan indrawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk suatu konsepsi-konsepsi tentang objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di antara keduanya merupakan aktivitas pikiran.

5.     Pengetahuan partikular (particular) berkaitan dengan satu individu, objek-objek tertentu, atau realitas-realitas khusus. Misalnya ketika kita membicarakan satu kitab atau individu tertentu, maka hal ini berhubungan dengan pengetahuan partikular itu sendiri.

6.     Pengetahuan universal (universal) mencakup individu-individu yang berbeda. Sebagai contoh, ketika kita membincangkan tentang manusia dimana meliputi seluruh individu (seperti Muhammad, Ali, hasan, husain, dan …), ilmuwan yang mencakup segala individunya (seperti ilmuwan fisika, kimia, atom, dan lain sebagainya), atau hewan yang meliputi semua indvidunya (seperti gajah, semut, kerbau, kambing, kelinci, burung, dan yang lainnya).

METODE MENCARI ILMU PENGETAHUAN
Untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang benar, selain diperlukan sebuah strategi yang tepat, juga sangat membutuhkan metode yang tepat pula. Dalam hal ini strategi dan metode yang dipakai harus sesuai dengan obyek ilmu pengetahuaan yang dicari baik berdasarkan sifat maupun jenisnya. Apakah berupa ilmu alam atau berupa ilmu agama?

Cara usaha yang digunakan dalam mencari ilmu pengetahuan disebut juga metode mencari ilmu pengetahuan. Metode yang dipakai dalam mencari ilmu pengetahuan hendaknya juga merupakan metode yang efektif agar ilmu pengetahuan yang diperoleh benar-benar ilmu pengetahuan yang tidak lagi diragukan kebenarannya. Sebab diusahakan dengan cara yang benar. Adapun kebenaran yang dimaksud ialah kebenaran yang tegas dan pasti. Sebab kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu.

Adapun menurut Yuyun S. Suryasumantri (2001) pada dasarnya ada dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan kedua mendasarkan diri kepada pengalaman.

PERKEMBANGAN SIFAT DAN PIKIRAN MANUSIA

Dalam menemukan pengetahuan dilakukan dengan cara pendekatan alamiah dan pendekatan non alamiah (pseudoscience). Terdapat dua liran filsafat dalam memperoleh ilmu pengetahuan yaitu, rasionalisme yang berdasarkan logika atau deduksi dan empirisme yang mengandalkan hasil pengamatan atau induksi.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment