Monday, September 26, 2016

BADAI. CIRI DAN MACAM-MACAMNYA

Posted by Unknown on Monday, September 26, 2016


Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu.Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat.Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik
. 
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.

Badai dapat terjadi jika faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya badai terpenuhi. Sumber utama energi penggerak badai berasal dari proses kondensasi yaitu proses mengembunnya konsentrasi uap air pada udara yang lembab yang kemudian bergerak naik ke atmosfir yang dingin. Pada proses ini, konsentrasi uap air akan melepaskan energi panasnya. Energi panas yang terkumpul inilah kemudian menjadi energi penggerak badai.

Faktor-Faktor penyebab tejadinya siklon tropis atau badai adalah sebagai berikut:
1.      Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter.
2.      Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
3.      Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km. Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
4.      Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5.      Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.
6.      Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur

CIRI-CIRI
Sebuah siklon tropis kuat mempunyai struktur sebagai berikut .
a.       Tekanan Udara Permukaan Rendah;
Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah.

b.      Inti hangat;
Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat.

c.       CDO (Central Dense Overcast)
CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan badai petir. Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat.

d.      Mata
Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.

e.       Dinding mata
Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang paling berbahaya.

f.       Aliran keluar (outflow)
Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah


MACAM-MACAM BADAI
1.    TORNADO

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing - puing.

Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km / jam atau lebih dengan rata - rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300 - 480 km / jam memiliki lebar lebih dari satu mil ( 1.6 km ) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.

Tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan - tengah dan timur Asia, timur - tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.

Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung atau tornado dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung atau tornado susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. Jaringan telepon,internet, dan listrik akan terganggu akibat angin putting beliung atau tornado, dan dapat merusak infrastruktur daerah atau kota.

Tornado selain membawa kehancuran juga memiliki beberapa manfaat, sepeti menjaga  suhu daerah yang dilalui tornado, agar daerah tersebut tidak terlalu dingin atau panas, karena tornado membwa angin dari daerah lain yang biasannya dari daerah lebih dingin, lebih panas dari daerah yang diterjang angin.

Jika tidak ada tornado, banyak daerah yang menjadi gurun  dan padang  es. Contohnya, banyak Negara seperti Amerika Latin yang menjadi gurun akibat tidak ada tornado, banyak Negara seperti Amerika Serikat menjadi padang es karena tidak ada tornado.

2.    BADAI PASIR

Badai pasir adalah fenomena meteorologi yang umum di wilayah arid dan semi - arid. Badai pasir antara lain disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin dalam suatu wilayah yang luas. Badai pasir umumnya terjadi pada tanah yang kering.

Badai pasir dapat memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah besar sehingga tepi badai dapat menyerupai dinding pasir setinggi 1,6 km. Badai pasir di gurun Sahara dalam bahasa setempat dikenal dengan simoom atau simoon (sîmum, sîmun). Haboob (hubub) adalah badai pasir di wilayah Sudan sekitar Khartoum.

Ada dua hal yang mengakibatkan terjadinya badai pasir atau debu, yaitu arus udara atau angin yang kuat atau kencang dan sumber pasir atau debu yang kering dan terbuka. Tetapi yang lebih banyak terjadi adalah badai pasir disebabkan oleh angin kencang yang meniup tanah halus atau pasir, dan karena saking banyaknya materi yang berterbangan mengakibatkan pandangan agak terganggu/menurun. Di daerah gurun biasa terjadi beberapa kali dalam setahun, badai pasir akan makin banyak terjadi karena hawa panas diatas gurun yang menyebabkan atmosfir bawah menjadi tidak stabil. Ketidak stabilan udara ini bercampur dengan udara di tengah troposphir (lapisan terbawah) bergerak kebawah, dan membuat angin kencang di permukaan.

Sebelum badai pasir muncul biasanya terdapat tanda-tanda yaitu keadaan kecepatan angin yang naik serta tekanan udara disekitarnya turun. Penyebab lain badai pasir adalah adanya kekuatan angin besar yang melewati partikel yang melonggar. Pertama-tama partikel tersebut bergetar, lalu terlempar atau melompat. Ketika partikel-partikel tersebut berulang kali mencapai tanah, partikel tersebut melepaskan partikel yang lebih kecil lagi yang kemudian bergerak mengikuti suspensi (campuran). Penelitian terbaru menemukan bahwa partikel debu tersebut melompat dikarenakan adanya induksi medan listrik statis oleh gesekan. Lompatan debu-debu tersebut memperoleh muatan negative terhadap tanah yang mengakibat kan partikel pasir lain ikut terbawa.

Partikel yang melonggar tersebut ada dikarenakan kondisi yang kering dan angin, antara lain arus udara yang dingin bergerak ke udara yang kering dan tidak menghasilkan curah hujan. Gejala tersebut adalah jenis badai debu umum di Amerika. Sedangkan di daerah gurun, debu dan badai pasir paling sering disebabkan oleh arus badai atau tekana kuat yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah yang luas. Badai pasir dapat mengangkat debu hingga ketinggian 6.100 meter.

Badai pasir bisa membawa ribuan hingga jutaan ton pasir, semakin kecil partikel pasir yang dibawa, semakin besar pula jarak yang akan ditempuh dan partikel pasir yang terberatlah yang akan terjatuh menuju tanah lebih cepat dibandingkan partikel pasir yang lebih ringan. Salah satu tempat yang paling sering terjadi badai pasir adalah gurun sahara dengan badai pasirnya yang disebut simoom. Dikarenakan kecepatan badai pasir dapat menembus 150 km/jam badai ini dapat membawa segala macam benda serta mematikan beberapa fasilitas san menyebabkan kematian. Salah satunya menyebabkan jarak pandang menjadi berkurang karena terhalang oleh debu atau pasir.

Arus udara atau angin yang kencang sebagai salah satu syarat penyebab terjadinya badai pasir atau debu merupakan kekuatan alam, dan manusia tak mampu lebih jauh untuk banyak berdaya dihadapannya. Akan tetapi padang pasir sebagai syarat lain penyebab badai pasir dan debu dapat ditanggulangi dalam batas-batas tertentu oleh manusia. Misalnya memperbaiki kondisi permukaan tanah untuk mencegah penggurunan tanah, membenahi tanah tandus, dalam rangka mengurangi frekwensi dan intensitas terjadinya badai pasir dan debu.

Dampak Badai Pasir yang terjadi, terkadang memberikan dampak negative yang akan kita rasakan, selain faktor kesehatan, fasilitas umum yang terganggu serta akses publik yang akan tertutup oleh debu dari Badai Pasir. Efek bagi kesehatan untuk masyarakat lokal pada umunya mengalami berbagai macam keluhan yang telah ditimbulkan dari badai pasir ini diantara lain yaitu batuk, pilek, keluhan mengi (suara nafas yang menyempit), serangan asma akut, iritasi mata, sakit kepala, nyeri badan, gangguan tidur Dan gangguan psikologis.

Tidak hanya itu dampak negative disektor publik pun semakin terasa, sperti beberapa Bandara International yang terhambat di setiap penerbangan yang menuju kawasan yang dilanda Badai Pasir tersebut.

3.    BADAI SALJU

Badai salju terjadi saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin tersebut dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Badai salju yang mempengaruhi Amerika Serikat Timur Laut sering mendapatkan uap air dari udara yang berpindah ke utara dari Teluk Meksiko dan udara yang dingin dari massa udara yang datang dari Arktik. 

Di Amerika Serikat Barat Laut, udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik mendingin saat didorong ke atas oleh pegunungan. Banyak hal yang berbeda dapat memengaruhi gerakan, isi uap, dan suhu massa udara. Semua perbedaan tersebut memengaruhi jenis dan keparahan badai salju.

Bakteri, makhluk hidup yang bertebaran di udara, ternyata menjadi elemen penting untuk terjadinya hujan, salju, bahkan badai es. Alexander Michaud dari Montana State University di Bozeman mengatakan, ia menemukan bakteri dalam jumlah besar pada pusat badai es.

Para peneliti sebelumnya percaya bahwa senyawa kimia atau bahan mineral lainnya yang berada di awan menjadi penyebab terjadinya hujan, salju, atau badai es. Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa bakteri, bahkan jamur, diatom, dan ganggang, juga bisa menjadi pemicu terjadinya hujan. Studi yang mempelajari fenomena ini disebut bioprecipitation. Mineral sebelumnya diyakini sebagai zat utama di atmosfer untuk memicu terjadinya hujan. Tapi nyatanya, mineral tidak seaktif bakteri.

Agar mineral membentuk ice nuclei, kristal es di sekitar awan, dibutuhkan partikel air yang lebih dingin dari biasanya di awan, kata Christner kepada LiveScience. Bakteri dan makhluk hidup lainnya yang berada di sekitar awan juga bisa menjadi bahan pemicu terjadinya hujan, salju, atau badai es.

Michaud sempat mengambil batu es sebesar bola golf setelah terjadi badai es hebat yang menerjang Montana pada Juni tahun lalu. Ia kemudian membelah es itu menjadi empat bagian. Secara mengejutkan, ia menemukan bahwa jumlah bakteri terbanyak terdapat pada inti batu es tersebut. Bakteri ditemukan dalam biang es sebelum es itu membesar menjadi badai dan ini membuktikan bahwa pemicu terbentuknya es adalah bakteri atau partikel biologi lainnya.

Dengan menentukan suhu ketika badai es terbentuk, tim peneliti menemukan bahwa bakteri menyebabkan terbentuknya es pada suhu yang lebih hangat ketimbang biasanya. Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Christner menemukan bahwa bakteri patogen Pseudomonas syringae memegang peran penting dalam pembentukan salju di seluruh dunia, termasuk di Antartika. Patogen diketahui sangat bagus dalam membentuk es pada temperatur di bawah normal maupun titik beku air.

Bakteri dilengkapi zat khusus yang mampu mengikat molekul air. Selanjutnya, bakteri dengan mudah membentuk partikel es. Ketika di darat, bakteri menggunakan es ini untuk merusak pohon. Akibatnya, kulit pohon dan selnya terbuka dan bakteri dengan mudah masuk ke dalam pohon

4.    BADAI API

Badai api yang sering juga disebut setan api atau tornado api, merupakan fenomena alam yang jarang terjadi. Badai api biasanya terjadi dalam kondisi suhu dan arus udara memungkinkan untuk membentuk gerakan vertikal yang berputar layaknya badai tornado biasa namun yang unik dalam badai api, pusaran ini akan terbentuk dari api yang dapat terpisah langsung dari sumber api yang terbakar sehingga memungkin pusaran badai api ini bergerak menjauhi sumber api dan membakar area disekitarnya hingga menjadi abu. Pasalnya temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai lebih dari 1000 derajat celsius.

Fenomena tornado api ini terjadi pada daratan kering dan cuaca panas yang dapat menimbulkan kebakaran. Misalnya di padang rumput atau hutan yang mengalami kekeringan panjang atau sedang terbakar.

Proses terjadinya tornado api adalah udara diatas lahan yang terbakar ini akan memanas dan bergerak keatas, udara yang lebih dingin dari daerah disekitarnya berebut masuk mengisi udara yang kosong. Sementara angin yang panas terus-menerus di daur ulang sambil terus bergerak keatas dalam kecepatan yang mengagumkan. Angin yang menuju ke atas dapat mencapai suatu titil pemicu yang dapat memunculkan badai api. Pada titik ini api yang terbakar didaratan akan tersedot ke atas.  

Setelah terbentuk, tornado api akan sulit untuk dipadamkan. Satu-satunya cara hanyalah menunggu semua udara habi tersedot dan sampai pada akhirnya tornado api padam dan menciptakan hujan hitam.

5.    BADAI PETIR

Sebuah badai petir, juga disebut badai listrik, badai guntur atau badai-p, merupakan bentuk cuaca yang dikenali dari munculnya guntur dan petir

Badai petir bisa terjadi di seluruh dunia, bahkan di wilayah kutub sekalipun, dengan frekuensi terkuat di daerah hutan hujan tropis, dimana mereka terjadi setiap hari. Kampala dan Tororo di Uganda telah dianggap sebagai tempat paling banyak petir di Bumi, gelar ini juga diberikan pada Bogor di Jawa, Indonesia atau Singapura.

Badai petir terjadi karena adanya persebaran listrik dan kilat yang muncul di akibatkan oleh banyaknya awan kumulonimbus. Petir terjadi akibat adanya tegangan listrik yang terbentuk didalam badai berkaitan dengan  pergerakan butir-butir air yang diterbangkan oleh angin. Badai ini kerap diikuti hujan yang amat deras, hujan es dan tornado. Para peniliti menemukan tiga sebab yang menjelaskan mengapa badai begitu sering muncul diperkotaan, sebab pertama karena kota-kota menghasilkan temperature suhu yang lebih panas antara dua hingga lima derajat Fahrenheit daripada tanah tanpa bangunan. Panas tambahan ini rupanya menjadi bahan bakar bagi petir tersebut. Penyebab yang kedua adalah, karena banyaknya gedung pencakar langit, gedung tersebut ternyata berpengaruh sebagai  penahan laju gerak angin, yang menghalangi gerak bebas angin. Akibatnya, udara menjadi semakin hangat lalu semakin banyak mengikat air ditambah curah hujan yang semakin tinggi. Dan penyebab yang terakhir Sebab terakhir adalah erosol. Atau polusi udara, pertikel-partikel dari polusi udara ini jelas lebih tinggi hingga menyebabkan bertambahnya permukaan suhu udara serta mempercepat kilat menyambar.

Beberapa badai petir terkuat dan berbahaya terjadi di Amerika Serikat terutama di Midwest dan negara bagian selatan. Badai tersebut dapat membuat sebuah tornado. Setiap musim semi, pemburu badai pergi ke Great Plains Amerika Serikat dan Canadian Prairies untuk menjelajah aspek visual dan ilmiah badai dan tornado.


6.    BADAI METEOR (HUJAN METEOR)

Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Meteor ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.

Penyebab terjadinya hujan meteor ini adalah diakibatkan adanya pertemuan lintasan orbit komet dan lintasan orbit bumi. Dimana hal ini terjadi karena lintasan orbit membentuk konsep elips, yang memungkinkan adanya pertemuan waktu kedua orbit saling berdekatan. Pada saat berdekatan itulah muncul energi yang bisa menyebabkan gesekan.

Pada saat berdekatan itulah, volume meteor yang masuk ke atmosfir bumi mengalami peningkatan secara pesat. Dengan meningkatnya volume secara mendadak itulah, meteor menjadi kehilangan daya untuk mempertahankan tetap berada pada satu lintasan orbit sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan meteor disebagian wilayah bumi.

Hujan meteor bisa diprediksi kapan akan terjadi dan kemungkinan akan terjadi di belahan bumi. Untuk menentukan kapan akan terjadinya hujan meteor, bukanlah sebuah perhitungan yang sangat rumit. Pada dasarnya penentuan terjadinya hujan meteor mengacu kepada dua keadaan yaitu perhitungan lintasan orbit bumi dan komet. Dari perhitungan lintas orbit bumi dan komet inilah akan ditemukan satu saat dimana lintasan orbit bumi dan komet membentuk elips dan saling mendekat.

Seperti diketahui pada saat terjadinya pertemuan kedua perlintasan antara orbit bumi dan komet itulah yang menyebabkan munculnya perubahan volume komet secara mendadak dan dalam jumlah yang  besar. Perubahan volume ini yang menyebabkan komet berjatuhan ke atmosfir bumi. Secara umum menurut perhitungan, pertemuan lintasan orbit bumi  dan komet itu terjadi antara tanggal 1 oktober  sampai  dengan 1 desember. Pada rentang waktu tersebut merupakan saat dimana terjadinyaperistiwa orbit bumi dan komet saling berdekatan bahkan ada yang sampai saling bertemu. Dengan demikian pada rentang waktu itu pula bisa diprediksikan akan terjadinya peristiwa hujan meteor.

Sementara pada tanggal 1 januari sampai 1 april, biasanya interval hujan meteor sangat jarang terjadi. Kondisi ini terjadi karena pada rentang waktu tersebut, lintasan orbit bumi dan komet dalam posisi yang saling berjauhan. Sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya peningkatan volume meteor secara mendadak yang menjadi salah satu sebab terjadinya hujan meteor.

Sekalipun hujan meteor tidak membahayakan penduduk bumi, namun sebagai fenomena alam yang terjadi secara periodik, tetap saja harus diwaspadai terutama karena sulit sekali para ahli menentukan besaran masing masing meteor. Bahkan dengan menggunakan hukum gesekan yang menyebabkan meteor terpecah belah ketika masuk atmosfir bumi, tidak secara pasti pula bisa ditentukan sebesar apa pecahan terkecil meteor yang bisa sampai ke bumi.


7.    BADAI MAGNETIK (BADAI MATAHARI)

Badai Matahari  yaitu ledakan menakutkan yang terjadi di matahari, serta mengirim jutaan sampai milyaran ton material yang tidak bermuatan yang juga disebut plasma, ke luar angkasa dengan kecepatan kian lebih satu juta mil per jam. Awan plasma membawa bidang magnetik yang kuat, waktu awan bermagnet itu meraih bumi 1 hari atau tiga hari, sebanyak dayanya terendapkan didalam magnetosfir bumi.

Wajarnya, magnetosfir bumi menahan angin matahari yang mengakibatkan kerusakan dan melindungi lingkungan. Tetapi badai matahari punya potensi menjadikan masalah untuk dampak pelindung ini dan membuahkan lebih dari satu cuaca luar angkasa, yang efeknya dapat mengakibatkan kerusakan susunan luas sistem teknologi, terhitung satelit operasi, komunikasi, navigasi dan jaringan listrik.Sebagai pusat peredaran planet-planet di tata surya, matahari merupakan sumber energi bagi makhluk di bumi. Energi itu dihasilkan dari reaksi termonuklir untuk mengubah hidrogen menjadi helium yang terjadi di dekat inti matahari. Suhu di bagian pusat matahari yang terdiri dari gas berkerapatan 100 kali kerapatan air di bumi itu, mencapai 15 juta derajat Celsius.

Di dalam perut matahari terjadi rotasi dan aliran massa atau konveksi yang memengaruhi gaya magnetnya. Pada aktivitas tinggi, gaya magnet ini bisa terpelintir atau berpusar hingga menembus permukaan matahari membentuk kaki-kaki, yang tampak bagai bintik hitam.

Bintik hitam matahari memiliki diameter sekitar 32.000 kilometer, umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam yang disebut umbra, berdiameter 13.000 km atau seukuran diameter rata-rata bumi dan bagian luar disebut penumbra yang garis tengahnya kurang lebih 19.000 km. Suhu penumbra lebih panas dan warnanya lebih cerah dibanding umbra.

Suhu gas yang terbentuk di lapisan fotosfer dan kromosfer di atas kelompok bintik hitam itu naik sekitar 800º Celsius di atas suhu normalnya. Akibatnya, gas ini memancarkan sinar lebih besar dibandingkan dengan gas di sekelilingnya.

Badai matahari bisa menyebabkan lonjatan tenaga lisrik hingga miliaran watt. Bila sampai ke bumi, pancarannya akan memengaruhi medan magnet bumi yang selanjutnya berdampak pada sistem satelit, listrik, dan frekuensi radio. Bumi terancam kehilangan daya listrik. Badai matahari merupakan siklus biasa yang terjadi setiap 11 tahun. Namun, siklus itu diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2012-2013.

Berdasarkan prediksi tersebut, sejumlah badan antariksa telah berupaya menyiapkan sejumlah strategi menghadapi badai matahari. Strategi untuk mengantisipasi hilangnya daya listrik, satelit, dan frekuensi radio yang menopang kehidupan masyarakat modern masa kini.

Badai matahari pernah melanda bumi pada 1 September 1859. Namun, kala itu tak terlalu berdampak karena kehidupan di masa itu belum ditopang listrik.

8.    BADAI KATRINA

Badai Katrina (juga Topan Katrina atau Hurikan Katrina) adalah sebuah siklon tropis besar yang melanda wilayah tenggara Amerika Serikat pada 24–31 Agustus 2005 dan menyebabkan kerusakan yang besar. Lebih dari 200.000 km² (seukuran Britania Raya) wilayah tenggara AS terpengaruh badai ini, termasuk Louisiana, Mississippi, Alabama, Florida, dan Georgia. Awalnya terbentuk pada 24 Agustus 2005, Katrina mempunyai tekanan pusat minimum sebesar 918 mb, sehingga merupakan sistem bertekanan tertinggi ketiga dalam sejarah Amerika Serikat.

Kerusakan yang diakibatkannya—hingga kini terhitung dapat mencapai US$200 miliar—diperkirakan menjadikannya badai Atlantik termahal dalam sejarah AS. Hurikan ini menyebabkan mati listrik yang memengaruhi sekitar 1 juta jiwa di Louisiana, Mississippi and Alabama, dan banjir besar di wilayah New Orleans. Hingga 3 September, diperkirakan setidaknya 1289 orang telah meninggal dunia; 1029 orang secara langsung dan 260 lainnya secara tidak langsung. Jumlah ini diyakini akan terus meningkat.

Akibat bencana ini, terjadi penjarahan dan penodongan di berbagai tempat. Sekitar 25.000–60.000 warga New Orleans awalnya dievakuasi ke stadion Superdome. Saat mereka sedang dipindahkan dari Superdome ke Astrodome di Houston, Texas karena keadaan di Superdome yang sudah tidak layak ditinggali lagi, helikopter yang direncanakan membawa para warga untuk evakuasi sempat ditembaki orang-orang tak dikenal. Pemerintah Federal Amerika Serikat akhirnya mengerahkan 25.000 prajurit dan para veteran dari Irak untuk menjaga keamanan di New Orleans dan sekitarnya.

Selain itu, produksi minyak mentah AS di Teluk Meksiko juga hampir terhenti seluruhnya, sehingga harga minyak sempat mencapai rekor tertinggi pada US$70. Secara tidak langsung, mata uang Indonesia, rupiah, yang sedang berada dalam posisi lemah saat itu, juga sempat makin terpuruk akibat naiknya harga minyak ini.

9.    BADAI EL NINO DAN LA NINA

El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang. Orang yang paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjjadi adalah para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. Biasanya peristiwa seperti ini akan berlangsung menjelang bulan Desember.

Dalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap. Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik menguat (Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat). Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling. Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.

El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.


Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment