Tuesday, October 18, 2016

WELL DEFINED PROBLEMS

Posted by Unknown on Tuesday, October 18, 2016



Well defined adalah suatu pemecahan masalah yang mempunyai tujuan dan representasi atau gambaran yang jelas dan spesifik. Aturan cara kerjanya pun telah dibangun jelas dan cara kerjanya itu telah ditemukan oleh pemencahan masalah, maka masalah itu akan dapat dipecahkan. Sedangkan ill defined adalah suatu pemecahan masalah yang mempunyai kriteria kurang jelas tentang kapan masalah itu dipecahkan. Contoh dari masalah well defined adalah soal-soal dalam pelajaran matematika atau permaianan catur, dan contoh dari masalah ill defined adalah tugas untuk menggambar, menulis buku atau melakukan percobaan. Semua masalah dalam kehidupan nyata bersifat ill defined (Qin, 1995).

Menurut Davison dan Sternberg (Sternberg, 2006) masalah dapat dikategorikan berdasarkan jelas tidaknya rangkaian solusi yang ditemukan, yaitu:

a.       Well Structured Problems
Adalah masalah yang memiliki rangkaian solusi yang jelas. Tipe masalah ini juga dikenal dengan istilah well defined problem. Menurut Davidson dan Sternberg (2006) well defined problem adalah masalah yang memiliki tujuan, langkah solusi dan rintangan solusi yang jelas berdasarkan informasi yang diberikan.

b.      Ill Structured Problems
Adalah masalah yang memiliki rangkaian solusi yang tidak jelas. Tipe masalah ini juga dikenal dengan istilah ill defined problem. Pemecahan masalah kesulitan dalam menyusun representasi mental yang sesuai terhadap masalah dan solusinya. Untuk masalah tertentu, kesulitan banyak ditemukan pada penyusunan rencana dalam rangkaian langkah yang dapat mengarah pada solusi. 

Menurut Simon (dalam Frederiksen, 1984) bahwa pada dasarnya proses pemecahan atas masalah yang well defined maupun ill defined sama, hanya saja dalam masalah yang ill defined konsepsi seseorang tentang masalah berubah secara bertahap seiring dengan ditemukannya unsur-unsur baru baik dari ingatan jangka panjang maupun dari suber-sumber diluar ingatan itu. Oleh karena itu perbedaan antara kedua jenis masalah itu tidaklah tajam. Karena masalah ill defined sering dipecahkan dengan cara menyederhanakannya ke dalam serangkaian sub masalah well defined. Di lain pihak masalah well defined kadang juga mengandung aspek-aspek ill defined.


Sehubung dengan itu Frederiksen (1984) berpendapat bahwa pembedaan masalah ke dalam masalah well defined dan ill defined itu terlalu sederhana. Oleh karena itu mengajukan tiga katergori masalah yang menurutnya mungkin lebih mencerminkan variasi persoalan secara lebih baik, yaitu:

a.       Masalah yang distrukturkan dengan baik (well structured problem)
b.      Masalah yang distrikturkan dan memerlukan produktif (structured problems requiring productive thinking)
c.       Masalah yang tidak distrukturkan dengan baik (ill structured problem)


Menurut Frederiksen (1984) masalah well structred mencakup semua masalah yang dirumuskan dengan jelas, dimana alogaritmanya diketahui dan tersedia kriteria untuk menguji ketepatan jawabannya. Masalah yang distrukturkan dan memerlukan berpikir positif produktif adalah masalah yang mirip dengan masalah well structured hanya saja produser pemecahannya atau beberapa langkah penting dalam prosedur pemecahnnya harus dikembangkan sendiri oleh si pemecah masalah. Sedangkan masalah ill structured, mencakup masalah yang kurang terumuskan dengan jelas, kurang memiliki prosedur yang menjamin solusi yang benar, serta kurang memiliki kriteria untuk menilai solusinya. Kebanyakan masalah sosial dan politik serta banyak masalah keilmuan termasuk kategori ini (Frederiksen,1984).

Terdapat banyak riset dan publikasi tentang pemecahan masalah, namun hanya sedikit laporan riset dan publikasi yang mengulas tentang pengertian dari pemecahan masalah itu sendiri, karena diasumsikan bahwa semua pihak sudah sepaham perihal pengrtian dari istilah pemecahan masalah atau problem solving. Sebagai mana yang dikatakan oleh Jonassen dan Serrano (2002), bahwa problem solving adalah salah satu jenis belajar yang komples, berdimensi jamak dan sangat kurang dipahami. Termologi problem solving digunakan secara ekstensif dalam psikologi kognitif untuk mendeskripsikan semua bentuk dari kesadaran atau kognisi.


Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment