Friday, October 7, 2016

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN: TIPOLOGI

Posted by Unknown on Friday, October 7, 2016




Tipologi Berdasarkan Konstitusi

Tipologi Kepribadian yang tahan uji dan lama sekali mempengaruhi para ahli dalam bidang tipologi adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang kemudian disempurnakan oleh Galenus.
Tipologi kepribadian merupakan cara awal menentukan kepribadian dengan mengklasifikasikannya menurut tipologi-tipologi kepribadian awal.

Walaupun sekarang pengklasifikasian ini tidak dapat dibuktikan secara ilmih, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam menuntun perkembangan psikologi dikemudian hari. Bahkan banyak istilah-istilah pada masa itu masih dipakai hingga sekarang.


Tipologi Hippocrates – Gelenus
Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas.

Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang ada di dalam tubuh.



Cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu:
·         Sifat kering didukung oleh Chole mewakili unsur tanah (Chloric). Cirinya: hidup, semangat besar, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis. 
·         Sifat basah didukung oleh Melanchole mewakili unsur air (Melancholis). Cirinya: Mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis. 
·         Sifat dingin didukung oleh Phlegma mewakili unsur udara (Phlegmatis). Cirinya: Tak suka terburu-buru, tenang, kalam, tak mudah dipengaruhi, setia. 
·         Sifat panas didukung oleh Sanguis mewakili unsur api (Sanguinis). Cirinya: Hidup, mudah berganti haluan, ramah.

Hippocrates Galenus berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma, dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental.

Ajaran Hippocrate yang kemudian disempurnakan oleh Galenus itu tahan uji sampai berabad-abad; pendapatnya lama sekali diikuti oleh para ahli, hanya dengan variasi yang berbeda-beda. Bahkan sampai dewasa ini pun pengaruh itu masih terasa.

Lama-kelamaan latar belakang kefilsafatannya, yaitu adanya kesatuan dalam seluruh kosmos, ditinggalkan, dan sebagaiakibatnya terdapat adanya dua garis perkembangannya: yaitu:
1.     Yang menekankan pentingnya kejasmaniaan, yaitu teori-teori konstitusional
2.     Yang menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temperamen


Tipologi Mazhab Italia

Berdasarkan atas data-data yang di peroleh oleh DeGiovani, serta hukum deformasi yang dirumuskan oleh DeGiovani,Viola dalam penyelidikan-penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu:
1.     Microsplanchnis: ukuran-ukuran menegak relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung. 
2.     Macrosplanchnis: ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk. 
3.     Normosplanchnis: ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh yang demikian itu beralas pada keturunan.



Tipologi Mazhab Perancis

Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan. Yaitu:
1.     Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris. 
2.     Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menjadi sumber reaksi-reaksi digestif. 
3.     Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler. 
4.     Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosisl yang menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.

Tipologi Kretschmer


Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat:
1. Tipe piknis:
Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
  • Badan agak pendek, 
  • Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar 
  • Leher pendek dan kuat 
  • Lengan dan kaki lemah 
  • Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung 
  • Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata 
  • Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun
2. Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah:
  • badan langsing/kurus, jangkung 
  • perut kecil, bahu sempit 
  • lengan dan kaki lurus 
  • tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas 
  • buka bulat telur 
  • berat relatif kurang

3. Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras; tipe mini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
  • tulang-tulang serta otot dan kulit kuat 
  • badan kokoh dan tegap 
  • tinggi cukupan 
  • bahu lebar dan kuat 
  • perut kuat 
  • panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak kecil 
  • tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak 
  • muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom

4. Tipe Displatis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu, tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu, karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah-olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari kosntitusi normal.

Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya
1.     Tipe schizothyme. Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri

2. Tipe cyklothym. Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut merasakan suka dan duka orang lain

Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament 
1.     orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis. 
2.     orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis kebanyakan bertemperament schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.

     Tipologi Heymans
1.     Emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh sesuatu kesan. 
2.     Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran. 
3.     Aktivitas (activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan. 
4.     Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah berbuat. 
5.     Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan yang kuat belum juga mau bertindak.

Tipologi Spranger
1. Dua macam roh (Geist)
Pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu:
·         Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia masing-masing (individu)
·         Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad.

2. Hubungan antara rokh subjektif dan rokh abjektif
Rokh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau rokh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.





Previous
« Prev Post

1 comment:

  1. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Pengembangan Psikologi
    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Pengembangan Psikologi yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Psikologi

    ReplyDelete