Kajian tentang manusia merupakan kajian yang sangat menarik, karena di samping dapat didekati dari berbagai aspek, hal ini juga menyangkut kita sendiri sebagai manusia. Kajian tentang manusia ini sudah cukup lama dilakukan sejak zaman para filosof kuno di Yunani. Mereka sudah mulai berbicara tentang manusia, di samping juga berbicara tentang Tuhan dan alam semesta. Pengkajian tentang manusia ini juga pada akhirnya melahirkan berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, antropologi, biologi, psikologi, dan ilmu-ilmu yang lain.
Manusia dalam bahasa Arab disebut dengan “insan” yang artinya ramah,
mesra dan berpuas hati. Ketiga arti ini merupakan sifat dasar yang dimiliki
oleh manusia. Ada pendapat yang menghubungkan kata “insan” dengan kata
“an-nisyan” yang berarti pelupa. Pendapat ini mengacu pada fitrah manusia yang
memang sering lupa dan salah.
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak
kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup
yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu
istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion,
yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau
mati-matian, perbuatan ini berupa usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan
berulang-ulang. Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab,
yaitu addiin yang berarti : hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan,
keputusan, dan pembalasan.
Kebutuhan
Manusia Terhadap Agama
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin
maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut
juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan
pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada
suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung
dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan
beragama. Sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan
akan beragama tertanam dalam dirinya. Kestabilan hidup seseorang dalam beragama
dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kestabilan yang statis. Adanya
perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang
dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang
dewasa memiliki perspektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang
dipilihnya.
Kita mungkin telah dapat merasakan bagaimana
pentingnya peranan yang telah dimainkan oleh agama dalam kehidupan manusia. Hal
itu malah mungkin menimbulkan kekecewaan pada manusia, karena betapa sering
perwujudan agama gagal. Begitu juga kita telah merasakan betapa pentingnya mutu
kehidupan beragama itu bagi seluruh tradisi manusia.
Barangkali kita juga telah mengambil sikap baru
terhadap agama lain yang bukan agama kita peluk sendiri. Bukan dalam arti bahwa
kita menyetujui semua agama tersebut. Dalam menelaah kehidupan semua agama
manusia tersebut, tidak ada hal yang mengharuskan garis batas keyakinan agama
lain terlewati. Namun barangkali kita telah dapat memandang agama-agama
tersebut sebagai keyakinan yang dianut oleh manusia yang hidup, yaitu
orang-orang yang juga mempertanyakan berbagai masalah dasar yang juga kita
pertanyakan, mereka juga mencari hidup yang lebih luhur terhadap agamanya.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling
penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai
pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan
keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan
datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada
saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan.
agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
membingungkan kita. Adakah kekuatan tertinggi lain yang mampu memberikan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kita? Bagaimanakah kehidupan dimulai?
Apa arti semuanya ini? Mengapa orang menderita? Apa yang terjadi terhadap diri
kita apabila kita telah mati? Mengingat hal demikian wajarlah jika agama
menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia, karenanya ia mampu memberikan jawaban
sekaligus inspirasi bagi terwujudnya kehidupan yang diinginkan manusia.
Fungsi Agama
Dalam Kehidupan Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu
agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu
berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial,
fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti yang akan diuraikan di bawah
ini :
1. Memberi
pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada
manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan kepada dunia (secara
keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.Penerangan dalam masalah
ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikitpenerangan
daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia
adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati Allah (s.w.t). begitu
juga untuk yang beragama lain dengan kepercayaan kepada Tuhan yang dimiliki.
2. Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mampu
dijawab oleh manusia
Sebagian pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh
manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri.
Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup,soal nasib dan
sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik
dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah fungsinya untuk menjawab
persoalan-persoalan ini.
3. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok
manusia
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan
kelompok manusia. Ini adalah karena sistemagama menimbulkan keseragaman bukan
saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku,pandangan dunia dan nilai
yang sama.
4. Memainkan
fungsi peranan sosial
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada
kebaikan. Dalam ajaran agama sendirisebenarnya telah menggariskan kode etika
yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka inidikatakan agama memainkan fungsi
peranan sosial.
Pentingnya
Agama Dalam Kehidupan Manusia
Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa
agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia.
1. Karena
agama sumber moral
2. Karena
agama merupakan petunjuk kebenaran.
3. Karena
agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4. Karena
agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala
duka
Peran yang paling pertama dan utama dalam hidup dan
kehidupan manusia itu tidak lain adalah agama, dengan kata lain hanya dengan
agamalah manusia hidup teratur dan terkendali juga sebagai penggerak atau
pendorong untuk semangat hidup yang
lebih baik didunia ini dan untuk kembali ketempat yang lebih kekal yaitu
diakhirat kelak. Keimanan dan ketaqwaan terhadap ajaran agam adalah merupakan
kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya, hal
itu merupakan pengawasan interen yang ada pada diri kita sedang pengawasan
ekterennya adalah norma atau aturan. Kenapa hal ini perlu ditegaskan ? karena
dalam diri manusia terdapat motivasi (dorongan) untuk pemuas kebutuhan dasar
seperti dikatakan oleh Teori Abraham A Maslow :
1. Kebutuhan
fisik
Misalnya kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas.
Untuk kesehatannya manusia perlu asupan makanan dengan gizi yang sehat dan
seimbang, sehat menurut ilmu kesehatan bahwa makanan yang kita makan adalah
makanan yang dibuat, dan disajikan dari bahan dan penyajian yang sehat. Sedangkan
menurut ilmu agama bahwa makanan yang sehat itu selain yang disebutkan diatas,
bahwa makanan atau minuman itu harus baik dan halal. Dasar hukum tentang
makanan yang halal sebagaimana firman Allah yang artinya berbunyi :
“ Hai para Rasul, makanlah dari yang baik –baik” (QS
AL-Muminun ayat 51)
Perintah Allah kepada rasul juga merupakan perintah
kepada umatnya bahwa makanan yang kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan
yang halal dan baik, baik disini berarti makanan tersebut bergizi yang dapat
menimbulkan kesehatan dan keadaannya tidak menjijikan. Disamping harus halal
dalam ilmu agama (islam) makanan itu harus baik artinya cara
pembuatannya/prosesnya dengan cara yang baik.
2. Kebutuhan rasa aman
Artinya bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung
sehingga terhindar dari gangguan atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta
ketenangan hidup dan keamanan dalam dirinya.
3. Kebutuhan integrasi sosial
Sebagai manusia yang normal pasti berintegrasi dengan
manusia yang lainnya baik secara lagsung maupun tidak langsung akan saling
membantu dan saling membutuhkan satu sama lain jadi artinya tidak ada manusia
satupun yang hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.
4. Kebutuhan harga diri
Manusia dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau
kebanggaan diri atau kata lain rasa ingin dihargai dilingkungannya baik
dilingkungan keluaraga, masyarakat ataupun dilingkungan kerjanya.
5. Kebutuhan untuk mengembangkan diri
Artinya bahwa manusia itu dalam hidupnya ada
kebutuhan untuk berapresiasi mengembangkan bakat dan hobinya sehingga
menghasilkan karya yang baik dan berguna baik untuk dirinya maupun untuk orang
lain sehingga tejadi kepuasan didalam dirinya. Kembali kepada pengawasan,
diatas telah disebutkan bahwa pengawasan interen yang ada pada diri kita itu
adalah keiman dan ketakwaan yang diajarkan oleh agama islam. Keimananpun bisa
tipis dan bisa tebal itu tergantung usaha kita bagaimana supaya selalu dekat
kepada Allah caranya dengan beribadah dan selalu mempelajari ajarannya.
No comments:
Post a Comment