Saturday, June 1, 2013

Hubungan Interpersonal

Posted by Edo Bramantyo on Saturday, June 1, 2013


A. Hubungan Interpersonal

1.   Model-model hubungan interpersona
L






Hubungan Interpersonal
   Manusia merupakan makhluk sosial, karena itu kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan antar manusia. Pergaulan itu dapat dilakukandalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, organisasi sosial dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang nantinya akan menjadi dasar dalam melakukan hubungan atau interaksi antar individu, karena komunikasi sangat erat kaitannya dengan hubungan interpersonal. Dalam bagian ini perlu diketahui tentang pengertian hubungan interpersonal, tahap-tahap hubungan interpersonal, faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal,teori-teori hubungan interpersonal dan ciri-ciri hubungan interpersonal yang baik. 


Hubungan interpersonaladalah hubungan antara individu satu dengan individu lain yang melandasi komunikasi interpersonal yang dilakukan. Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.

Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusaak. “komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting,”  Anita taylor et al. (1977:1987). Banyak penyebab dari rintangan komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik diantara komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas, dan paling cermat tidak dapat menghindari kegagalan, jika terjadi hubungan yang jelek. 


Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan, kita juga menentukan kadar hubungan interpersonal, bukan hanya menentukan “content” tetapi juga “relationship”. Bukan hanya menyampaikan isi, tetapi juga mendefinisikan hubungan interpersonal. Pandangan bahwa komunikasi mendefinisikan hubungan interpersonal telah dikemukakan Ruesch dan Bateson (1951) pada tahun 1950-an. Gagasan ini dipopulerkan di kalangan komunikasi oleh Watzlawick, Beavin, dan Jackson (1067) dengan buku mereka Pragmatics of Human Communication. Mereka melahirkan istilah baru untuk menunjukkan aspek hubungan dari pesan komunikasi ini.

 Model Pertukaran dan Analisis Transaksional

1.      Model pertukaran sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka uatama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, “asumsim dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. “ Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegannya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain.buat orang kaya, mungkin penerimaan sosial lebih berharga dari pada uang. Buat orang miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menhabiskan sumberkekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.

2.     Model Analisis Transaksional
Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. AT dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.

Pembentukan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam Memulai Hubungan

1.     pembentukan kesan

Menurut sears dkk (1992) individu cenderung membentuk kesan panjang lebar atas orang lain berdasarkan informasi yang terbatas.

Evaluasi : Kesan pertama. Menurut sears dkk (1992) aspek pertama yang paling penting dan kuat adalah evaluasi. Secara formal dimensi evaluatif merupakan dimensi terpenting diantara sejumlah dimensi dasar yang mengorganisasikan kesan gabungan tentang orang lain.

 Kesan Menyeluruh. Untuk menjelaskan bagaimana orang mengevaluasi terhadap orang orang lain, dapat dilakukan dari “kesan yang diterima secara keseluruhan”. Sears dkk. (1992) membagi kesan menyeluruh menjadi dua, yaitu model penyamarataan dan model menambahkan. Konsistensi.

Individu cenderung membentuk karakteristik yang konsisten secara evaluatif terhadap individu lainnya, meski hanya memiliki sedikit informasi. Kita cenderung memandang orang lain secara konsisten dari kedalamannya.

Prasangka positif menurut sears (dalam Sears dkk., 1992) adalah kecenderungan menilai orang lain secara positif sehingga mengalahkan evaluasi negatif.

2.     Ketertarikan Interpersonal

Prinsip Dasar Daya Tarik  Interpersonal

Penguatan

Kita menyukai orang lain dengan cara member ganjaran sebagai penguatan dari tindakan atau sikap kita. Salah satu tipe ganjaran yang penting adalah persetujuan sosial, dan banyak penelitian memperlihatkan bahwa kita cenderung menyukai orang lain yang cenderung menilai kita secara positif (Sears, 1992).

      Pertukaran sosial

Pandangan ini menyatakan bahwa rasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian kita terhadap kerugian dan keuntungan yang diberikan seseorang kepada kita. Teori ini menekankan bahwa kita membuat penilaian komparatif, menilai keuntungan yang kita peroleh dari seseorang dibandingkan dengan keuntungan yang kita peroleh dari orang lain (Sears dkk., 1992).

      Asosiasi

Kita menjadi suka kepada orang yang diasosiasikan (dihubungkan) dengan pengalaman yang baik/bagus dan tidak suka kepada orang yang diasosiasikan dengan pengalaman buruk/jelek (Clore & Byrne dalam Sears dkk., 1992)


Faktor-faktor yang mempengaruhinya

 Karakter Pribadi

Daya tarik seseorang bagi orang lain, pada dasarnya dapat kita bagi menjadi dua hal : yang bersifat fisik (wajah, rambut, tubuh) dan yang bersifat non fisik (kepribadian, intelegensi, minat dan hobby), para ahli mengidentifikasikan beberapa karakter umum yang mempengaruhi rasa suka seseorang kepada orang lain yaitu ketulusan, kehangatan personal,  kompetensi, dan daya tarik fisik.

Kesamaan

Kita cenderung menyukai orang yang sama dengan kita dalam sikap, nilai, minat, hoby, latar belakang, dan kepribadian. Menurut Sears dkk., (1992) dalam hal berpacaran dan pernikahan, kecenderungan untuk memilih pasangan yang mempunyai kesamaan disebut sebagai “prinsip kesesuaian” (match principle).

Keakraban

Menurut Atkinson dkk. (1993) salah satu alasan bahwa kedekatan dapat menimbulkan rasa senang pada seseorang adalah bahwa kedekatan dapat mningkatkan keakraban. Fenomena ini oleh Sears dkk. (1992) dapat dijelaskan dengan apa yang disebut sebagai efek eksposur belaka. Efek ini merupakan suatu fenomena dimana keseringan berhadapan dengan seseorang dapat meningkatkan rasa suka kita terhadap orang lain.

Kedekatan

Menurut Atkinson dkk. (1993) salah satu prediktor terbaik mengenai apakah dua orang dapat berteman atau tidak adalah seberapa jauh jarak tempat tinggal mereka. Terdapat tiga faktor yang menghubungkan antara kedekatan daya tarik interpersonal, yaitu pertama, kedekatan biasanya meningkatkan keakraban. Kedua, kedekatan sering berkaitan dengan kesamaan. Kita seringkali memilih untuk tinggal dan bekerja dengan orang lain yang kita kenal, dan selanjutnya kedekatan geografi kita akan meningkatkan kesamaan kita. Faktor ketiga adalah bahwa orang yang dekat secara fisik lebih mudah didapat dari pada orang yang jauh (Sears dkk. 1992).


Hubungan Peran

Model Peran

Terdapat empat asumsi yang mendasari pembelajaran bermain peran untuk mengembangkan perilaku dan nilai-nilai social, yang kedudukannya sejajar dengan model-model mengajar lainnya. Keempat asumsi tersebut sebagai berikut:

        Secara implicit bermain peran mendukung sustau situasi belajar berdasarkan pengalaman dengan menitikberatkan isi pelajaran pada situasi ‘’di sini pada saat ini’’. Model ini percaya bahwa sekelompok peserta didik dimungkinkan untuk menciptakan analogy mengenai situasi kehidupan nyata. Tewrhadap analogy yang diwujudkan dalam bermain peran, para peserta didik dapat menampilkan respons emosional sambil belajar dari respons orang lain.

         Kedua, bermain peran memungkinkan para peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya yang tidak dapat dikenal tanpa bercermin pada orang lain. Mengungkapkan perasaan untuk mengurangi beban emosional merupakan tujuan utama dari psikodrama (jenis bermain peran yang lebih menekankan pada penyembuhan). Namun demikian, terdapat perbedaan penekanan antara bermain peran dalam konteks pembelajaran dengan psikodrama. Bermain peran dalam konteks pembelajaran memandang bahwa diskusi setelah pemeranan dan pemeranan itu sendiri merupakan kegiatan utama dan integral dari pembelajaran; sedangkan dalam psikodrama, pemeranan dan keterlibatan emosional pengamat itulah yang paling utama. Perbedaan lainnya, dalam psikodrama bobot emosional lebih ditonjolkan daripada bobot intelektual, sedangkan pada bermain peran peran keduanya memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran.

         Model bermain peran berasumsi bahwa emosi dan ide-ide dapat diangkat ke taraf sadar untuk kemudian ditingkatkan melalui proses kelompok. Pemecahan tidak selalu datang dari orang tertentu, tetapi bisa saja muncul dari reaksi pengamat terhadap masalah yang sedang diperankan. Dengan demikian, para peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang lain tentang cara memecahkan masalah yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Dengan demikian, para peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang lain tentang cara memecahkan masalah yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Oleh sebab itu, model mengajar ini berusaha mengurangi peran guru yang teralu mendominasi pembelajaran dalam pendekatan tradisional. Model bermain peran mendorong peserta didik untuk turut aktif dalam pemecahan masalah sambil menyimak secara seksama bagaimana orang lain berbicara mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Konflik

Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.

     Substantive conflicts merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok,pengalokasian sumber dalam suatu organisasi, distrubusi kebijaksanaan serta prosedur serta pembagaian jabatan pekerjaan. Emotional conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertantangan antar pribadi (personality clashes).

Dalam sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling berkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan dengan komunikasi yang tidak efektif yang menjadi kambing hitam.

Adequancy peran & autentisitas dalam  hubungan peran

Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.



Intimacy dan Hubungan Pribadi

Intimasi dapat dilakukan terhadap teman atau kekasih. Intimasi (elemen emosional : keakraban, keinginan untuk mendekat, memahami kehangatan, menghargai, kepercayaan). Intimasi mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya. Dorongan ini menyebabkan individu bergaul lebih akrab, hangat, menghargai, menghormati, dan mempercayai pasangan yang dicintai, dibandingkan dengan orang yang tidak dicintai. Mengapa seseorang merasa intim dengan orang yang dicintai? Hal ini karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi antara satu dan yang lain dalam segala hal. Masing-masing merasa tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup sisinya.

 


Intimacy dan Pertumbuhan

Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.

Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena (1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh; (2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan; (3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia; (4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup; (5) kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus . Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan.



B. CINTA DAN PERKAWINAN

1.Memilih Pasangan

Menikah mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Insya Allah tips-tips berikut ini akan dapat bermanfaat.

A. Beberapa kriteria memilih calon istri


1.      Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.

2.      Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.

3.      Memiliki dasar pendidikan Islam yang  baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

4.      Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.

5.      Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik
.

6.      Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan anak. Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.

7.      Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.

 
B. Beberapa kriteria memilih calon suami

1.      Beragama Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak diharuskan.

2.      Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

3.      Sholih dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam keluarga, sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya.

4.      Memiliki ilmu agama Islam yang baik. Seorang suami yang memiliki ilmu Islam yang baik akan menyadari tanggung jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal dan baik.


2.Mitos salah seputar hubungan pernikahan

Mempercayai mitos salah bisa merusak hubungan. Kenali hal-hal yang bisa memicu masalah dan pahami untuk diambil manfaatnya.Menurut dr Susan Heitler, pengarang buku pernikahan, terapis keluarga, psikolog, dan pendiri lembaga konseling Power of Two Marriage mengatakan, setidaknya ada 6 mitos yang sering dipercaya orang mengenai pernikahan dan bisa menyebabkan masalah di kemudian hari.Untuk memastikan hubungan Anda berjalan baik dan bahagia, kenali dan pahamilah mitos-mitos yang bisa merusak hubungan di bawah ini:

Pernikahan adalah tentang kompromi

Kompromi, menurut Heitler bisa menjadi kondisi yang menyebabkan kedua pihak dalam posisi kalah. Contoh, bila Anda ingin tinggal di Jakarta, pasangan ingin tinggal di Bandung, kedua pihak akan sangat tidak bahagia bila harus hidup di Yogyakarta.

Heitler menyarankan untuk pasangan berusaha mencari jalan tengah yang memberikan kemenangan bagi kedua pihak. Latihlah diri dan pasangan untuk selalu mencari hal yang membuat kedua pihak bahagia.

Bila kamu cinta saya, kamu akan bilang saya benar

Di dalam pasangan, umum terjadi salah satu pihak merasa paling benar dan pasangannya salah. Heitler menyarankan untuk setiap pasangan saling menghormati.

Selalu dasarkan pikiran bahwa si dia adalah orang yang cerdas, karena itu Anda memilih dia sebagai pasangan. Simak pendapat si dia, cermati omongannya, tuangkan isi pikiran Anda juga di dalam perbincangan. Satukan kedua perspektif, dan Anda berdua bisa mendapatkan kebijaksanaan.

Jangan tidur masih menyimpan marah

Bila masalahnya memang bisa diatasi sebelum tidur, selesaikanlah. Bila masalahnya terlalu pelik dan sulit diatasi, cobalah tidur dulu. Besok pagi masalahnya masih akan ada, namun Anda berdua akan lebih mudah bicara dengan tenang untuk mencari solusi terbaik.

Hubungan yang berlangsung bertahun-tahun akan menjadi membosankan

Hubungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun masih bisa terjalin menyenangkan bila keduanya terus berusaha menginfuskan hal-hal menarik dan seru di dalamnya, baik berdua maupun per orangan.Bila Anda berdua terus mencari hal-hal menyenangkan dan menarik untuk diembuskan ke dalam hubungan, Anda berdua pun akan terus melihat satu sama lain menyenangkan.

Cinta hilang karena terlalu sering bertemu

Dalam mencintai seseorang sepanjang masa, masing-masing akan selalu mencari cara baru untuk menikmati waktu bersama, baik secara seksual maupun untuk saling ada bagi satu sama lain.Memang, alaminya, keterbiasaan dan usia bisa mengurangi minat untuk berhubungan seksual. Namun, pernikahan yang baik akan mengajarkan bagaimana membuat percik cinta itu tetap menyala agar gairah seksual terus hidup. Itulah mengapa banyak orang mengatakan, untuk menjaga hubungan terus berjalan dan langgeng, butuh usaha dari kedua pihak.

Bila memang sudah jodoh, hubungan akan berjalan alami dan tanpa masalah

Berhubungan pun butuh keterampilan. Hubungan yang harmonis dan langgeng telah belajar untuk berkomunikasi secara kooperatif, membuat keputusan bersama secara kolaboratif, menyelesaikan kemarahan dengan cara yang mendidik keduanya belajar dari kesalahan, saling menanamkan kepositivitasan, dan berinteraksi dengan niat baik yang konsisten, dan erupsi amarah yang jarang terjadi.

Analisisnya : Dalam memasuki dunia pernikahan banyak mitos-mitos yang kurang mengenakan bagi seseorang yang baru beradaptasi dengan status suami/istri yang disandang oleh pasangan.untuk memastikan hubungan Anda berjalan baik dan bahagia, kenali dan pahamilah mitos-mitos yang bisa merusak hubungan.misalnya Pernikahan adalah tentang kompromi, Bila kamu cinta saya, kamu akan bilang saya benar, Jangan tidur masih menyimpan marah, Jangan tidur masih menyimpan marah, Hubungan yang berlangsung bertahun-tahun akan menjadi membosankan, Cinta hilang karena terlalu sering bertemu, Bila memang sudah jodoh, hubungan akan berjalan alami dan tanpa masalah.

3.SINGLE LIFE

Jakarta - Drs Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden sedang memperjuangkan hak cipta tokoh anak ciptaannya 'Si Unyil' agar kembali kepadanya.Pak Raden begitu terlihat letih di usianya yang senja. Pak Raden berjuang sendiri untuk haknya.
Ya, Pak Raden memang sendiri. Pria kelahiran Jember 28 November 1932 itu tak mempunyai istri dan anak. Di kediamannya yang terletak di Jalan Petamburan III, Slipi, Jakarta Barat pun hanya berisikan boneka dan lukisan-lukisan karya tangannya.Meski ditemani oleh Nanang, pria yang sehari-hari menemaninya, kehidupan Pak Raden terasa sepi tanpa kehadiran sang pendamping hidup. Namun toh hal itu tak dianggapnya sebagai sebuah kesunyian."Saya hidup mengalir saja," ujarnya tanpa menggunakan riasan khas Pak Raden. Kumis-alis tebal serta blangkon ciri khasnya itu ditanggalkan saat berbincang dengan detikHOT, Minggu (15/4/2012) malam.Sesekali Pak Raden juga menjawab pertanyaan dengan napas tersengal tanda dirinya sudah cukup lelah dan tua. Dengan kemeja batik berwarna gelap, Pak Raden meneruskan pengakuannya tentang jalan hidupnya itu.Ia mengaku tak pernah menjawab pertanyaan seputar keputusannya untuk tidak menikah.Masalah privasi menjadi alasannya."Saya biasanya tidak menjawab pertanyaaan yang bersifat pribadi. Karena saya tidak suka kalau soal pribadi, dan tidak boleh diungkap pribadi saya," tegasnya.Tak lama kemudian ia pun melanjutkan jawabannya itu dengan bersenandung sembari berkelakar. "Iwak Peyek... Iwak Peyek... Iwak peyek, jatuh di kayu.... Udeh tue... Udeh Tue.. udeh jelek, nggak akan laku," kata Pak Raden bernyanyi."Saya selalu jawab itu dengan berkelakar. Dan nggak ada yang mau sama saya," tambahnya dengan nada mengeluh.Ya, begitulah sosok Suyadi alias Pak Raden. Sangat bersahabat dan riang. Namun juga bisa terlihat sangat tegas meski tanpa kumis lebat palsu yang biasa menghiasi wajahnya.Wajahnya kali ini memang sangat berbeda dari karakter Pak Raden ciptaannya itu.Dengan atau tanpa riasan, ia akan tetap berjuang untuk memperoleh hak ciptanya dari Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN) atas tokoh 'Si Unyil'.Selamat Berjuang Pak Raden.

Analisisnya : Memilih jalan hidup menjadi sigle life merupakan keputusan yang sangat berani yang diambil oleh suyadi alias pak raden.banyak alasan yang menjadi faktor untuk memilih sigle life.seperti ujuran pak raden ia akan tetap berjuang untuk memperoleh hak ciptanya dari Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN) atas tokoh 'Si Unyil'.


4.Perceraian dan pernikahan kembali

Jakarta - Pembalap Rifat Sungkar menggugat cerai istri yang baru ia nikahi selama beberapa bulan. Sang mantan pacar, aktris Sissy Priscillia dikabarkan sebagai duri dalam pernikahan Rifat tersebut. Benarkah?Bintang 'Ada Apa Dengan Cinta' itu disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam pernikahan Rifat. Namun dengan tegas, Sissy membantah kabar tersebut. Ia tak ingin namanya kembali dikait-kaitkan dengan cerita cinta sang mantan.
"Saya nggak tahu apa-apa dan nggak mau ikut campur urusan orang. Yang sudah lewat ya sudah. Jangan saya disangkutpautkan," ujar Sissy, saat ditemui di FX Plaza Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2009) malam.Sissy yang ditemui di acara press screening film terbarunya 'Bukan Malin Kundang' berujar bahwa ia sama sekali tak tahu alasan perceraian Rifat. Ia pun mengaku saat ini sedang sibuk dengan pekerjaannya dan tak punya waktu memikirkan kehidupan percintaannya.Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan ia akan kembali ke pelukan sang pembalap, Sissy tak menolak ataupun menerima.Simak saja jawabannya."Nggak taulah, lihat aja nanti. Saat ini aku mau konsentrasi ke pekerjaan dulu. Soal itu mikirinnya nanti aja, mau sama siapa atau gimana," pungkas Sissy.

 Analisis : perceraian dan pernikahan kembali merupakan hal yang aneh untuk sebagai masyarakat di indonesia.dimana orang berasumsi orang ketiga menjadi faktor pemicu perceraian.apalagi jarak perceraian dengan pernikahan baru agak dekat seperti kasus artikel diatas orang ketiga selalu menjadi momok yang menyeramkan di suatu rumah tangga(pernikahan).

Sumber :

https://www.mediawiki.org/wiki/Thread:Template_talk:Help_box/Analisis_Transactional

http://hot.detik.com/read/2009/12/15/080507/1260111/230/diisukan-jadi-penyebab-rifat-cerai-sissy-bantah
http://hot.detik.com/read/2012/04/16/094048/1893072/230/pak-raden-dan-pilihan-untuk-tetap-melajang

http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/42755-tips-memilih-pasangan-hidup.html











 

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment